Olahraga lari dapat menjadi olahraga yang menyenangkan,
bahkan jauh lebih menguntungkan dibanding jenis olahraga lainnya. Sebagai
pembanding kita dapat melihat potensi efesienitas ekonomi yang dapat dicapai
dengan menekuni olahraga lari. Olahraga lari minim biaya, karena perlengkapan
yang diperlukan hanya kaos dan celana olahraga disertai sepatu running. Apabila
dibandingkan dengan olahraga lain seperti renang, basket, sepakbola atau
semacamnya tentulah olahraga lari lebih
sedikit membutuhkan biaya. Rata-rata olahraga di atas butuh biaya sewa
lapangan/area olahraga, sementara lari bisa dilakukan di mana saja, sehingga
minim biaya dan efisien secara ekonomi. Maka tak mengherankan apabila beberapa
tahun terakhir tren olahraga lari menjadi sangat mewabah di kalangan anak muda.
Selain efisienitas ekonomi, olahraga lari juga tak perlu keahlian khusus
seperti olahraga lain. Modalnya hanya pemanasan, kemudian menentukan jarak
berlari, lalu berlari. Bahkan pemerintah di berbagai kota besar mulai mendukung
kegiatan olahraga lari dengan membuat jalur khusus untuk pejalan kaki dan
pelari. Di Jakarta misalnya, setiap minggunya rutin diadakan car free day,
sehingga warganya dapat berolahraga lari tanpa perlu takut terganggu keberadaan
kendaraan bermotor.
Termasuk remaja putri yang lumayan getol menekuni olahraga lari sebagai bentuk olahraga yang sederhana namun efisien untuk mereka. Biasanya mereka melakukan olahraga lari di tiap akhir pekan. Mereka memilih waktu sebelum pukul enam pagi, karena ketika itu udara masih begitu segar tanpa asap kendaraan bermotor sehingga kegiatan lari menjadi optimal. Mereka juga bisa berlari pada sore hari, sekitar pukul 4-6 sore, karena kondisi matahari sudah tidak begitu terik, dan ideal untuk berlari, sambil menunggu jam malam untuk mandi dan lain-lain. Nah, untuk jarak yang ditempuh biasanya mereka menempuh jarak yang sedang dan tidak terlalu jauh, hanya sekitar 3-4 kilometer saja. Nah, menarik bukan?
Termasuk remaja putri yang lumayan getol menekuni olahraga lari sebagai bentuk olahraga yang sederhana namun efisien untuk mereka. Biasanya mereka melakukan olahraga lari di tiap akhir pekan. Mereka memilih waktu sebelum pukul enam pagi, karena ketika itu udara masih begitu segar tanpa asap kendaraan bermotor sehingga kegiatan lari menjadi optimal. Mereka juga bisa berlari pada sore hari, sekitar pukul 4-6 sore, karena kondisi matahari sudah tidak begitu terik, dan ideal untuk berlari, sambil menunggu jam malam untuk mandi dan lain-lain. Nah, untuk jarak yang ditempuh biasanya mereka menempuh jarak yang sedang dan tidak terlalu jauh, hanya sekitar 3-4 kilometer saja. Nah, menarik bukan?
No comments:
Post a Comment